LEPBESIS bantu pelajar kurang mampu

Minggu, 23 September 2012

Sebanyak 276 anak berkumpul di Pasar Kaliasin Kelurahan Sedau, Kecamatan Singkawang Selatan, Kota Singkawang. Mereka duduk dan berkumpul pada masing masing masing kursi serta meja yang telah disiapkan. Mereka berteduh pada tenda besar yang sengaja didirikan.
Sebanyak 276 anak berkumpul di Pasar Kaliasin Kelurahan Sedau, Kecamatan Singkawang Selatan, Kota Singkawang. Mereka duduk dan berkumpul pada masing masing masing kursi serta meja yang telah disiapkan. Mereka berteduh pada tenda besar yang sengaja didirikan.
Kesemua anak itu berasal dari keluarga yang kurang mampu. Memiliki rumah yang sangat sederhana. Beratap daun, berlantai tanah, hingga berdinding bambu. Anak anak itu berkumpul sekitar pukul 13.00, Sabtu (3/4). Mereka hadir dengan dikoordinir. Mereka sengaja dikumpulkan untuk megabil beasiswa. Dan beasiswa itu berasal dari para donatur yang berkumpul dalam organiasi bernama LEPBESIS.

“Mereka hari ini kita kumpulkan untuk mendapatkan beasiswa. Jumlah mereka semua ada 276 orang,” kata Dewan Pembina LEPBESIS, Ganda Setia Kurnia, saat ditemui di sela sela acara. LEPBESIS sendiri singkatan dari Lembaga Pengelola Beasiswa Sedau.

Untuk besiswa itu, masing masing anak mendapatkan uang tunai sebesar Rp. 50 ribu per bulan. Beasiswa itu dimaksudkan untuk biaya pendidikan. Dengan harapan, beasiswa itu bermanfaat dan dapat memotifasi para siswa untuk lebih giat belajar demi mencapai cita cita.

“Beasiswa itu tidak ada gunanya dan tidak akan bermanfaat secara maksimal bila tidak mendapatkan dukungan dari guru, terutama dukungan orang tua. Kita mengharapkan, orang tua memberikan dukungan pada anak anaknya. Dalam artian dukungan untuk terus belajar dan belajar,” tambah pria dengan nama panggilan Amen Ken ini.

“Pengembangan seperti itu tidak menutup kemungkinan. Namun yang kita inginkan dari bantuan ini adalah merubah paradigma dan budaya masyarakat,” tambah pria kelahiran Sedau ini.

Paradigma yang damaksud adalah, paradigma yang tidak mau belajar jadi giat belajar. Paradigama yang tidak mau sekolah menjadi mau sekolah. Paradigma yang tidak mau membaca jadi gemar membaca.

“Mengubah paradigma ini tidak dapat dilakukan sekaligus, bin salabim. Namun perlu kesabaran, pelan pelan,” kata dia.

Ganda Setia Kurnia datang tidak sendirian. Ia bersama para donatur lainnya. Satu diantaranya adalah Mrs Lidia. Lidia warga Tionghoa Kelahiran Jakarta tahun 1983. Ibunya berasal dari Pemangkat. Saat ini Lidia sedang menyelesaikan S3 di Autralia.

“Sekarang saya baru ngasuh satu orang anak. Dengan turun langsung ke sini, saya berniat untuk menambah anak lagi,” kata wanita berparas cantik ini.

Dengan pengamatan langsung, Lidia berfikir bukan hanya beasiswa berupa uang tunai yang diperlukan. Akan tetapi para pelajar itu juga membutuhkan perangkat lainnya, seperti buku buku pelajaran, bahkan komputer.

Ketua LEPBESIS, Lie Khin Dju  mengatakan, pelajar yang mendapatkan beasiswa adalah pelajar dari keluarga kurang mampu. Untuk mendapatkan siswa itu, pen gurus harus melakukan survey ke lapangan. Melihat langsung kondisi kehidupan calon penerima beasiswa.

“Kita kerja sosial. Kita turun dengan niat membantu. Mereka yang kita bantu adalah warga kurang mampu,” kata dia.

Untuk sementara, para donatur yang memberikan beasiswa pada anak anak itu bermacam ragam, baik dari organisasi ataupun perorangan. Kata dia, para donatur itu berasal dari dalam dan luar negeri. Para donatur itu seperti IPC, FCC, Fuidy Lukman, Yo Shang Ceng, Phang sanny, Patricia, Gunawan berasaudara, Amen Ken, Lie Chen Yu, Group Mixed.

LEPBESIS, singkatan dari lembaga Pengelola Beasiswa Sedau. Lembaga ini didirikan pada tanggal 01 Januari 2007. Lembaga ini didirikan atas gagasan sekelompok masyarakat Sedau, baik yang hidup diperantauan dan daerah setempat. Kelompok ini menyadari dan berpfikir perlu untuk berpartisipasi mensukseskan program nasional dalam hal meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

“Jika anak anak di sini memiliki tingkat pendidikan yang lebih baik, maka akan semakin banyak kesempatan atau peluang untuk mencapai kehidupan yang lebih baik bagi masa depan mereka,’ tambah Ganda.

Untuk mencapai itu semua, peran serta dari semua pihak sangat dibutuhkan, misalnya guru guru yang mendidik, kepedulian orang tua dan juga keterlibatan para pemuka masyarakat setempat.

LEPBESIS sering juga disebut dengan The Sedau Scholarship Fund. Wadah ini memiliki sekretariat dan perpeustakaan yang terletak di Pasar Kaliasin Kelurahan Sedau, Kecamatan Singkawang Selatan, Kota Singkawang. Untuk mengembang misinya, LEPBESIS menjalin kerjasama dengan  beberapa gereja di Australia, dan perhatian serta sumbangsih beberapa orang di Indonesia, Australia dan Hongkong. Sejak didirikan sampai sekarang, LEPBESIS telah memberikan beasiswa kepada 276 anak asuh.

LEPBESIS memiliki website dengan judul www.sedau.org. Di sana tercantum visi yang berbunyi menuju hari esok yang lebih baik melalui program pendidikan untuk anak anak Sedau. Visi itu menjadi harapan seluruh masyarakat Sedau dan juga harapan para pendiri dan orang orang yang ikut berpartisipasi.

website LEPBESIS: www.sedau.org


0 komentar:

Posting Komentar

Jangan Lupa Waktu ya

buku tamu

yang lagi populer di blog ini

total kunjungan

labels

menurut kalian blog saya bagaimana

Kata-Kata Mutiara

Followers